Kandungan Besi Dalam Air - Besi (Fe) sering menjadi masalah dalam penyedian air untuk dibutuhkan untuk keperluan konsumsi terutama yang mengambilnya dari air tanah. Di dalam tanah sendiri besi merupakan unsur yang sukar larut, selain penampilannya yang tidak menyenangkan, adanya kandungan besi juga menyebabkan rasanya tidak enak.
Sumber : https://ahli-pengetahuan.web.id/ |
Umumnya di dalam air besi berbentuk Ferro (Fe2+) atau Ferri (Fe3+) yang bergantung dari kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Pada pH netral dan adanya oksigen terlarut yang cukup akan menyebabkan ion ferro yang terlarut dapat teroksidasi menjadi ion ferri.
Hal ini akan menyebabkan terbentuknya endapan dan ferri hidroksida yang sukar larut berupa presipitat yang biasanya berwarna kuning kecoklatan.
Kandungan besi dalam air ini dapat disebabkan karena beberapa hal, yaitu :
- Rendahnya pH air (pH dibawah 7 pH) dapat menyebabkan logam besi terlarut
- Suhu air yang meningkat dapat menyebabkan sifat korosif
- Adanya gas - gas seperti O2, CO2 dan H2S yang terlarut di dalam air yang bersifat korosif
- Bakteri yang hidup di dalam air yang bersifat korosif, bakteri disini seperti halnya Crenotrik, Leptotrik, Callitonella, Siderocapsa dan lain - lain.
Besi sendiri adalah jenis logam yang terletak dalam golongan VIIIB dan periode 4 yang menjadi salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi. Hampir pada setiap lapisan geologis dan semua badan air mengandung unsur besi karena secara alami ion besi selalu dijumpai pada air dengan kadar oksigen yang rendah.
Air yang terdapat pada air tanah dan pada daerah danau yang tanpa udara umum dijumpai kandungan ion besi.
Saat terjadi hujan maka air akan masuk ke dalam tanah dan mengalami infiltrasi di dalam tanah yang mengandung FeO akan bereaksi dengan H2O dan CO2 dalam tanah. Hasilnya akan terbentuk Fe (HCO3)2 dimana semakin dalam air yang meresap ke dalam tanah semakin tinggi juga kelarutan besi karbonat dalam air tersebut.
Kandungan besi di dalam air yang kita konsumsi kadar yang masih diperbolehkan adalah 0,1 mg/l, pada umumnya kandungan besi berasal dari daerah dimana lapisan humusnya (top soil) agak tebal dan kandungan besi dalam air minum dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+ tersuspensi sebagai butir kolodial atau lebih besar seperti FeO.
Kandungan besi ini akan tergabung dengan zat organik atau anorganik.
Adanya ion besi yang terlarut dalam air dapat menimbulkan gangguan - gangguan seperti :
- Rasa dan bau logam yang amis pada air karena adanya bakteri yang mengalami degradasi
- Besi dalam konsentrasi yang lebih besar akan membuat air terasa seperti metalik
- Menimbulkan warna kecoklat - coklatan pada pakaian putih
- Meninggalkan noda pada bak bak kamar mandi dan peralatan lainnya yang disebabkan karena unsur besi
- Apabila mengalir lewat pipa dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan
- Endapan logam pada air sumur tentu akan menyebabkan masalah dalam penyediaan air
Dalam keperluan analisis air yang layak dikonsumsi, kadar besi yang terlarut dalam air juga menjadi fokus utama. Kandungan besi terlarut ini dapat diukur menggunakan sebuah alat ukur yang disebut water test kit. Selain kadar besi, alat ini dapat mengukur berbagai faktor kualitas air seperti pH, DO, amonia, dsb.
nice gan
ReplyDeletemksih info'a gan
ReplyDelete