Pengujian Beton untuk kelayakan teknis bangunan - Banyak bangunan yang akan mengalami kerusakan atau bahkan runtuh setelah terjadi gempa atau kebakaran. Seringkali dengan alasan menghemat biaya, bangunan yang rusak akan diperbaiki agar dapat digunakan seperti semula.
Namun apabila bangunan akan diperbaiki maka struktur bangunan harus dilakukan pengujian lebih dahulu untuk menentukan apakah struktur bangunan tersebut memang masih layak untuk digunakan kembali. Pengujian kerusakan bangunan ini juga dilakukan dalam pembuatan jalan beton, tahapan pembuatan jembatan dan bangunan lainnya.
Pengujian Beton untuk kelayakan teknis bangunan
Pengujian struktur bangunan ini dilakukan dengan melakukan pengujian pada beton bangunan yang secara umum berikut adalah beberapa jenis pengujian beton tersebut :
1. Pengamatan visual dan pemetaan struktur
Pengamatan visual dilakukan untuk memberikan gambaran awal kondisi struktur bekisting, pengamatan ini kemudian digunakan guna menentukan penyelidikan apa saja yang dibutuhkan dalam pengujian selanjutnya. Tujuan pemetaan struktur ini adalah untuk memverifikasi konfigurasi dan dimensi elemen struktur terhadap gambar struktur yang telah diberikan. Hal ini berguna untuk keperluan pemodelan struktur pada tahap analisis dan verifikasi keamanan.
2. Ultrasonic Pulse Velocity / UPV Test
UPV Test dilakukan untuk menilai kualitas beton dengan metode kecepatan pulsa ultrasonik. Pengujian ini terdiri atas pengukuran waktu perjalanan dari pulsa ultrasonik melewati beton yang sedang diuji untuk mengetahui kualitas beton. Kecepatan ultrasonik relatif lebih tinggi didapatkan apabila kualitas beton baik dalam hal kepadatan, keseragaman, homogenitas, dsb. Pengujian ini dilakukan menggunakan alat ukur kekerasan Hardness Tester yang menggunakan gelombang ultrasonik sebagai sensor untuk melakukan pengujian.
3. Covermeter test
Covermeter merupakan alat yang digunakan untuk mencari tulangan dan mengukur tebal selimut beton yang tepat. Alat konvensional hanya mempunyai fungsi untuk mendeteksi benda - benda logam di bawah permukaan beton. Desainnya yang simpel dengan dilengkapi metode pulse-induksi merupakan salah satu solusi yang paling banyak digunakan untuk menganalisa kelayakan struktur suatu bangunan.
4. Core drill (pengambilan benda uji inti beton)
Pengujian core drill bertujuan untuk Menentukan atau mengambil sampel perkerasan di lapangan untuk mengetahui tebal perkerasannya. Alat ini umumnya digunakan untuk menguji perkerasan jalan raya serta untuk mengetahui karakteristik campuran perkerasan (pada beton struktural).
0 comments:
Post a Comment