Tes Darah Untuk Mendeteksi Virus - Tes Darah yang Beritahu Semua Virus yang Pernah Anda Miliki, Virus dapat menyerang semua makhluk hidup termasuk manusia, namun kita tidak dapat mengetahuinya tanpa melakukan pemeriksaan kesehatan. Akan tetapi di zaman seperti sekarang ini kita dapat mengetahui virus apa saja yang pernah menyerang kita.
Kini tes darah berbasis DNA tengah dikembangkan oleh para peneliti, tes ini disebut - sebut dapat menentukan sejarah virus yang pernah menyerang seseorang. Tes ini juga dapat mengetahui perkembangan virus tersebut, sehingga harapannya tes ini dapat mengetahui suatu penyakit sejak dini seperti hepatitis C.
Pada akhirnya, tes ini dapat menjelaskan apa yang memicu kanker dan penyakit autoimun tertentu. Tes terbaru ini kemudian dikenal dengan nama VirScan, VirScan sendiri bekerja dengan cara memeriksa antibodi pada darah yang melawan 206 spesies virus yang menginfeksi manusia dimana laporan ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science.
Tes Darah Untuk Mendeteksi Virus
Sistem kekebalan tubuh mengeluarkan antibodi tertentu saat bertemu virus, dan akan terus menghasilkan antibodi tersebut, bahkan berpuluh - puluh tahun setelah infeksi mereda. VirScan mendeteksi antibodi tersebut dan menggunakannya sebagai jendela waktu untuk membuat cetak biru hampir seluruh virus yang pernah menyerang seseorang.
Tidak salah apabila tes ini disebut sebagai cara atau alternatif yang dramatis dari alat diagnostik sebelumnya. Sebelumnya tes darah hanya menguji virus tunggal yang dicurigai diidap oleh seseorang. Para ilmuwan pada pekan lalu melaporkan temuan menarik dari tes awal mereka terhadap 569 orang yang mereka periksa menggunakan VirScan di Amerika Serikat, Afrika Selatan, Thailand, dan Peru. Mereka menemukan, rata-rata orang telah terkena sepuluh dari 206 spesies berbeda dari virus yang dikenal, meski beberapa orang terpapar lebih dari dua kali lipat jumlah tersebut.
Bahkan banyak dari mereka yang mungkin saja sudah terinfeksi oleh jenis berbeda dari virus yang sama, hal tersebut diungkapkan oleh profesor genetika dan kedokteran di Sekolah Kedokteran Harvard, Stephen Elledge. Stephen Elledge adalah orang yang memimpin pengembangan VirScan. Ia juga menambahkan bahwa seseorang dapat terinfeksi banyak strain rhinovirus selama hidupnya dan hal itu akan muncul sebagai satu hantaman.
Selain itu, virus tertentu lebih umum ada pada orang dewasa dibandingkan pada anak - anak. Orang yang terinfeksi HIV cenderung memiliki antibodi yang melawan banyak virus, dibandingkan mereka yang tanpa penyakit itu.
Selain itu tim peneliti juga melihat perbedaan geografis yang mencolok dari cara virus menginfeksi populasi - populasi yang berbeda. Orang - orang di Afrika Selatan, Thailand, dan Peru umumnya memiliki antibodi terhadap banyak virus dibandingkan mereka yang tinggal di Amerika Serikat.
Elledge mengatakan, analisis VirScan saat ini dapat dilakukan dengan biaya US$ 25 atau sekitar Rp 334 ribu per sampel darah. Meski begitu, laboratorium mungkin akan mengenakan biaya lebih dari itu jika tes itu tersedia secara komersial.
Dia juga menjelaskan, saat ini dibutuhkan dua sampai tiga hari untuk memproses dan mengurutkan sekitar seratus sampel, meskipun kecepatan itu dapat meningkat seiring berkembangnya teknologi.
0 comments:
Post a Comment